Simak! Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pelajar di Indonesia



Hasil belajar ialah perihal yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas belajar, sebab aktivitas belajar ialah proses, sebaliknya prestasi ialah hasil dari proses belajar. Menguasai penafsiran prestasi belajar secara garis besar wajib bertitik tolak kepada penafsiran belajar itu sendiri. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila penuhi 3 aspek ialah: kognitif, afektif serta psikomotor, kebalikannya dikatakan prestasi kurang memuaskan bila seorang belum sanggup penuhi sasaran dalam ketiga kriteria tersebut, begitupun saat mengikuti try out ukom kita akan mengetahui indeks hasil belajar kita. Prestasi belajar seorang cocok dengan tingkatan keberhasilan suatu dalam menekuni modul pelajaran yang dinyatakan dalam wujud nilai ataupun raport tiap bidang riset sehabis hadapi proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa bisa dikenal sehabis diadakan penilaian. Hasil dari penilaian bisa memperlibatkan tentang besar ataupun rendahnya prestasi belajar siswa.


Bersumber pada survey The Political And Economic Risk Consultancy( PERC) yang berbasis di Hongkong disimpulkan kalau system pendidian di Indonesia terletak di urutan 12 di Asia. Urutan awal serta kedua tiap- tiap diduduki Korea Selatan serta Singapore, yang ketiga merupakan Jepang serta Vietnam di urutan ke- 11, satu tingkatan diatas Indonesia. Hasil survey yang bersumber pada mutu tenaga kerja tersebut membuktikan kalau rendahnya mutu tenaga kerja kita itu berhubungan dengan rendahnya mutu system pembelajaran sehingga dengan dibanding dengan negara- negara orang sebelah Indonesia masih tertinggal. Memandang perihal itu nyatanya berat tantangan pembelajaran yang wajib dialami ialah tantangan globalisasi, otonomi wilayah serta desentralisasi pembelajaran guna pengembangan pembelajaran yang relevan. Tantangan yang lebih berat lagi berkaitan dengan rendahnya kualitas serta relevansi pembelajaran.


Undang- undang RI Nomor. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pembelajaran Nasional mengatakan kalau pembelajaran jadi standar kompetensi serta keahlian orang oleh karena itu pembelajaran jadi hak tiap orang buat bisa tingkatkan pengetahuan yang bermanfaat buat pembangunan. Standar kompetensi berarti buat bidan dalam membagikan asuhan yang bermutu besar serta pembelajaran kesehatan yang paham terhadap budaya dan pelayanan merata di warga buat tingkatkan kehidupan keluarga yang sehat. 


Dalam kebidanan terdapat mata kuliah inti yang harus di tempuh, salah satunya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan yang merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai untuk dapat memberikan asuhan kebidanan. Namun pada kenyataannya tujuan pembelajaran sulit tercapai, mahasiswa kurang mampu menguasai mata ajar tersebut dilihat dari masih rendahnya hasil belajar mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan.


Dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ternyata memperoleh prestasi yang memiliki motivasi belajar rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi yang menunjukan siswa dengan motivasi belajar tinggi mendapatkan rata-rata prestasi 78,6% sedangkan siswa dengan motivasi belajar rendah memperoleh 21,4%. Minat dalam belajar mempunyai fungsi sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan untuk siswa belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Mahasiswa yang memiliki minat rendah akan berpengaruh terhadap hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Utami (2014) bahwa yang memiliki minat belajar kurang baik sebanyak 53,8% sedangkan yang memiliki minat baik hanya 46,2%.


Faktor dosen dan cara mengajar merupakan faktor penting, sikap dan kepribadian dosen, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh dosen, dan cara dosen itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya dan turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh anak didiknya. Dari penelitian Lestari bahwa yang memberi tanggapan dosen kurang baik dalam menyampaikan materi sebanyak 57,1%, sedangkan yang memberikan tanggapan baik hanya 42,9%. Metode mengajar merupakan suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Semua jenis kecerdasaan dan gaya belajar anak sudah semestinya menjadi pertimbangan dosen dalam menentukan metode dan serta kegiatan pembelajaraan lainnya. Penggunaan metode mengajar yang baik serta efektif dapat mempertinggi proses belajar mahasiswa dalam pembelajaran dan pada akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar yang telah ditargetkan.


Teman bergaul merupakan teman yang sangat dekat dengan anak didik kita, sehingga perlu di jaga agar tidak salah dalam memilih teman, apabila mendapatkan teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek perangainya pasti mempengaruhi sifat barunya juga, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasaan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana . Dari penelitian Afriyanti bahwa teman bergaul sangat mendukung dalam mengikuti perkuliahan sebanyak 78%, sedangkan yang tidak mendukung hanya 22%.


Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan wawancara oleh 10 mahasiswa DIII kebidanan STIKes Mitra RIA Husada yang mengikuti try out ukom , bahwa dari 8 mahasiswa mengatakan mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan sangat sukar dipahami, baik pembelajaran di kelas maupun di laboratorium. Dari hasil nilai yang didapat oleh peneliti dari bagian akademik di STIKes Mitra RIA Husada pada mahasiswa D-III kebidanan tingkat 1 tahun 2012/2013 mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan memperoleh hasil belajar yang tidak memuaskan yaitu sekitar 3,77%, dan pada tahun 2013/2014 mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,29%.


Komentar